Di tengah banyaknya kelemahan dalam sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang digagas pemerintah, seorang dokter di Kota Malang punya ide kreatif menciptakan asuransi kesehatan mandiri yang bisa menyasar semua golongan. Namanya dr Rita Rosita.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ini menciptakan sebuah sistem asuransi kesehatan murah untuk semua golongan. Sistem asuransi yang disebutnya sebagai Jaminan Masyarakat Mandiri (Jasri) ini memang masih kecil, karena hanya melibatkan warga satu RW, khususnya di RW II Kelurahan Sumbersari.

Namun jangan disanksikan efektifitasnya. Jasri terbilang sukses setelah berjalan lima tahun. Dalam asuransi ini, setiap orang hanya membayar premi Rp 1.000 setiap bulan. Keuntungannya, mereka bisa memperoleh jasa pelayanan dokter dan lainnya secara cuma-cuma di Klinik Mawar Husada.

“Kalau di klinik umum, warga masih harus mengeluarkan biaya konsultasi dokter. Namun dengan Jasri, itu (biaya konsultasi) gratis. Hanya ganti biaya obat yang murah sekali,” terang Rita yang dalam berpraktek di klinik Mawar Husada dibantu tiga rekannya itu.

Ide Rita membuat asuransi murah, bermula saat dirinya menjadi dokter PTT di sebuah puskesmas di Kediri yang berhadapan langsung dengan sebuah pesantren. Ketika itu, dirinya menyaksikan langsung bagaimana penghuni pondok kerap enggan berobat karena tidak punya uang yang cukup saat sakit.

Padahal biaya puskesmas ketika itu cukup murah. “Sejak itu saya berpikir, bagaimana membuat masyarakat mampu membiayai kesehatan secara mandiri,” ucap ibu dari dua orang anak ini.

Impian dokter kelahiran 11 Agustus 1973 ini akhirnya bisa terwujud pada tahun 2004 bersamaan dengan berdirinya Klinik Kesehatan Umum Mawar Husada. Program asuransi murah yang digagasnya menarik minat warga Jl Veteran Dalam yang ada di RT II/2 Kelurahan Sumbersari.

Tidak banyak yang ikut ketika itu. Awalnya, hanya warga RT II. Namun seiring berjalannya waktu serta semakin besarnya manfaat yang dirasakan warga keanggotaan Jasri terus berkembang. Nilawati, warga setempat yang ditunjuk sebagai ketua klinik mengatakan, saat ini ada 650 orang yang tercatat sebagai peserta Jasri. Kendati sudah mencapai angka demikian, Rita belum puas. Targetnya minimal ada 1.000 peserta aktif dalam program ini.

”Saya bercita-cita asuransi ini bisa merambah daerah-daerah terpencil. Saya juga akan buat sistem pendanaan bergulir agar mereka yang sakit bisa dipinjami biaya untuk rawat inap di rumah sakit. Setelah itu diangsur secara berkala, biar tidak berat,” ucap dr. Rita Rosita istri dari Reza Al Qodri.

Sumber : http://www.surya.co.id/