Category: Efektifitas Pribadi



Untuk sukses dalam sebuah job interview, anda harus memperlihatkan respon yang positif untuk semua pertanyaan yang diajukan. Oleh karena itu, untuk membantu Anda agar bisa lebih baik dalam menghadapi wawancara kerja, berikut ini diberikan daftar pertanyaan yang paling sering ditanyakan.

Pertanyaan yang biasa ditanyakan dapat dikelompokkan dalam tiga kategori utama yaitu :
1. Pertanyaan yang menunjukkan bahwa anda dapat melakukan pekerjaan tersebut. Pertanyaan ini berhubungan dengan keahlian, pendidikan, dan pengalaman.
Contoh: Kenapa kami mesti menerima saudara? Kenapa anda mau bekerja di perusahaan ini? Mata pelajaran apa yang paling anda sukai semasa sekolah?

2. Pertanyaan yang menunjukkan bahwa anda akan melakukan pekerjaan tersebut. . Pertanyaan ini berhubungan dengan perilaku kerja, kemampuan untuk melalui, dan motivasi menuju sukses.
Contoh: Apa yang ingin anda raih dalam 10 tahun kedepan? Apa yang akan anda lakukan? Kenapa anda memilik jurusan……semasa kuliah? Baca lebih lanjut


Penting sekali mengetahui cara menjalin hubungan baik dengan bos anda, apabila anda ingin sukses meniti karir. Jika ingin memastikan segalanya beres, Anda harus memperoleh persetujuan bos anda. Untuk memperoleh persetujuannya, ingatlah hal-hal berikut ini.

  • Usahakan memiliki hubungan yang baik.
  • Anda Harus loyal.
  • Berikan solusi dan bukannya masalah kepada bos anda.
  • Penuhilah tenggat waktu.
  • Tetaplah memberikan informasi kepada bos anda ketika segala hal berjalan dengan baik dan juga ketika hal-hal tersebut tidak berjalan dengan baik.
  • Ketika bos anda membuat kesalahan, jangan mengungkitnya terus menerus.
  • Jangan bersikap defensif. Terimalah ide-ide dan saran-sarannya dalam proposal anda, jika semua itu logis. Jika memang membuat kesalahan, Anda harus mau mengakuinya. Lebih baik mengakui kesalahan daripada ketahuan belakangan.
  • Jangan sekali-kali memprovokasai konfrontasi di depan orang lain.
  • Anda harus pandai-pandai memilih waktu untuk melakukan pendekatan kepada bos anda. Anda harus pandai memahami suasana hatinya. Pastikan bahwa dia memiliki cukup waktu sbelum anda mendiskusikan satu topik dengannya.
  • Cek term of reference yang tepat untuk setiap pekerjaan sebelum anda memulainya.
  • Anda akan memiliki hubungan yang sangat baik apabila anda membantunya meraih sukses.

Semoga bermanfaat.


Mana yang lebih penting, menjadi manajer sukses atau menjadi manajer efektif? Jika dihadapkan pada pertanyaan ini mungkin Anda sedikit bingung. Apakah manajer efektif tidak otomatis menjadi manajer sukses? Bukankah seseorang manajer disebut sukses karena dia efektif? Nah sebelum ngelantur lebih jauh sebaiknya kita menyamakan bahasa terlebih dulu. Manajer sukses adalah manajer yang mempunyai indeks sukses di atas rata-rata manajer lainnya, di mana indeks sukses merupakan rasio antara tingkat manajerial yang berhasil dicapai dan masa kerja. Manajer efektif, di lain pihak, adalah manajer yang berhasil mencapai prestasi kerja tinggi dibanding dengan standar yang telah ditentukan, serta mampu melakukan pekerjaan melalui orang lain dengan tingkat kepuasan dan komitmen yang tinggi. Dalam kenyataan memang tidak tertutup kemungkinan bahwa seorang manajer sukses sekaligus juga menjadi manajer efektif. Namun karakteristik kedua jenis manajer ini tetap dapat dibedakan. Baca lebih lanjut


Batasan Kinerja
Banyak terminologi kinerja. Dalam buku- buku teks istilah kinerja lebih banyak menunjuk pada konteks manajemen personalia. Meskipun akhir-akhir ini makin meluas pada bidang lain seperti hukum, sosial, politik dan pemerintahan. Namun pembahasan hal-hal yang terakhir itu, pada akhirnya bermuara pada manusia yang menjalankanya.

Pengertian kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Sebagai hasilnya akan diketahui bahwa seseorang karyawan masuk dalam tingkatan kinerja tertentu. Tingkatannya dapat bermacam istilah.

Kinerja karyawan dapat dikelompokkan ke dalam: tingkatan kinerja tinggi, menengah atau rendah. Dapat juga dikelompokkan melampaui target, sesuai target atau di bawah target. Berangkat dari hal-hal tersebut, kinerja dimaknai sebagai keseluruhan ‘unjuk kerja’ dari seorang karyawan. Baca lebih lanjut


Untuk menetapkan tingkat kinerja karyawan, dibutuhkan penilaian kinerja. Penilaian kinerja yang adil membutuhkan standar. Patokan yang dapat digunakan sebagai perbandingan terhadap kinerja antar karyawan. Menurut Simamora (2004), semakin jelas standar kinerjanya, makin akurat tingkat penilaian kinerjanya. Masalahnya, baik para penyelia maupun karyawan tidak seluruhnya mengerti apa yang seharusnya mereka kerjakan. Karena bisajadi, standar kinerja tersebut belum pernah disusun.Oleh karena itu, langkah pertama adalah meninjau standar kinerja yang ada dan menyusun standar yang baru jika diperlukan. Baca lebih lanjut


Suatu hari, seorang ahli ‘Manajemen Waktu’ berbicara di depan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai lustrasi yg tidak akan dengan mudah dilupakan oleh para siswanya.Ketika dia berdiri dihadapan siswanya dia mengeluarkan toples berukuran galon yg bermulut cukup lebar, dan meletakkannya di atas meja.

Lalu ia juga mengeluarkan sekitar selusin batu berukuran segenggam tangan dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu kedalam toples. Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yg muat untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya: “Apakah toples ini sudah penuh?” Baca lebih lanjut


Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik ; kesuksesan dalam karir, rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali kita terbentur oleh berbagai kendala. Dan kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri. Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru. Baca lebih lanjut