Category: Tools



Perspektif  Proses Bisnis Internal PT. Bank Syariah ABC ( 13/14-3)

( Merupakan materi ke 13 dari Contoh Kasus : Merancang Balanced Scorecard Pada PT. Bank Syariah ABC )


Prespektif ini memiliki dua sasaran strategis yaitu:

1. Mengembangkan produk-produk baru yang dapat diandalkan, dan

2. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan kerja sama dengan pihak ketiga

Sasaran strategis pertama ; berupa pengembangan produk-produk baru yang dapat diandalkan untuk mengantisipasi kebutuhan nasabah akan layanan keuangan sehingga nasabah lama dapat dipertahankan dan nasabah baru dapat diperoleh yang pada akhirnya akan memperbesar pengusaan pangsa pasar, PT. Bank Syariah ABC dan meningkatkan nilai bauran pendapatan. Tolok ukur yang tepat untuk mengukur keberhasilan pencapaian strategis ini adalah : Baca lebih lanjut


Perspektif Nasabah PT. Bank Syariah ABC ( 13/14-2)

( Merupakan materi ke 13 dari Contoh Kasus : Merancang Balanced Scorecard Pada PT. Bank Syariah ABC )


Sasaran stratedi dalam perspektif nasabah meliputi :

1. Miningkatkan mutu pelayanan kepada nasabah, dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan nasabah dan juga mempertahankan nasabah.

2. Meningkatkan jumlah kantor layanan baru untuk mennjangkau nasabah potensial dilokasi-lokasi strategis. Dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah nasabah dan pangsa pasar.

3. Kedua sasaran strategis tersebut diatas sejalan dengan strategi pertumbuhan perusahaan dan sasaran strategis berupa meningkatkan pendapatan pada perspektif keuangan.
Dengan demikian, tolok ukur yang tepat untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis dalam perspektif nasabah adalah : Baca lebih lanjut


Perspektif  Keuangan PT. Bank Syariah ABC ( 13/14-1)

( Merupakan materi ke 13 dari Contoh Kasus : Merancang Balanced Scorecard Pada PT. Bank Syariah ABC )


Ditinjau dari siklus hidupnya, saat ini PT. Bank Syariah ABC merupakan bank yang berada dalam tahap pertumbuhan. Hal ini ditunjukan oleh pertumbuhan pesat perbankan syariah ( emerging market ), terutama dengan keluarnya Undang-undang nomor 10 Tahun 1998 yang memungkinkan lahirnya bank-bank baru yang beroperasi berdasarkan prinspi syariah. Disamping itu, masih rendahnya tingkat kesadaran dan partisipasi umat islam di Indonesia ( sebagai target pasar utama bank syariah ) untuk menjadi nasabah bank –bank syariah menunjukan potensi pasar yang masih cukup tinggi dan belum tergali, yang memungkinkan bank-bank syariah untuk dapat terus tumbuh jika berhasil dimanfaatkan potensi pasar tersebut. Dengan demikian, sangat tepat jika sasaran strategis PT. Bank Syariah ABC dalam perspektif keuangan adalah untuk meningkatkan pendapatan, terutama dengan upaya menggali potensi nasabah peminjam dana untuk usaha kecil dan menengan (UKM ). Baca lebih lanjut


Tolok Ukur BSC PT. Bank Syariah ABC ( 13/14)

( Merupakan materi ke 13 dari Contoh Kasus : Merancang Balanced Scorecard Pada PT. Bank Syariah ABC )


Tolok ukur kinerja ( performance measures ) dikelompokan ke dalam lag indicators sebagai suatu core outcomes dan lead indicators sebagai suatu performance drivers. Dalam memilih tolok ukur yang akan digunakan tentu saja harus diperhatikan keterkaitan visi, misi dan strategi PT. Bank Syariah ABC sebagaimana telah disebutkan pada postingan sebelumnya dan lebih penting lagi adalah diukurnya keberhasilan pencapaian sasaran-sasaran strategis yang telah dipilih serta dipahaminya tolok ukur tersebut oleh seluruh bagian perusahaan paling tidak oleh bagian atau pegawai yang bertanggung jawab terhadap setiap ukuran yang dipilih. Berbagai Tolok Ukur yang dipilih dalam perancangan BSC PT. Bank Syariah ABC adalah sebagai berikut : Baca lebih lanjut


Pemilihan Perspektif dan Penentuan sasaran Strategis Perusahaan ( 12/14)

( Merupakan materi ke 12 dari Contoh Kasus : Merancang Balanced Scorecard Pada PT. Bank Syariah ABC )

Penentuan persepektif yang akan digunakan untuk menjabarkan strategi ke dalam istilah-istilah operasional ( translating strategy into operational terms ) dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan antara aspek keuangan dan non keuangan, aspek masa lalu dan aspek masa depan, serta aspek eksternal dan aspek internal. Untuk itu empat perspektif yang ditawarkan Kaplan dan Norton dalam konsep BSC diterapkan yaitu :

1. Perspektif Keuangan

2. Perspektif Pelanggan

3. Perspektif Internal Bisnis, dan

4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Baca lebih lanjut


Penentuan Strategi Perusahaan  ( 11/14)

( Merupakan materi ke 11 dari Contoh Kasus : Merancang Balanced Scorecard Pada PT. Bank Syariah ABC )

Tahapan selanjutnya adalah penentuan strategi yang akan digunakan oleh PT. Bank Syariah ABC dalam menjalankan usahanya. Proses terbaik dalam menentukan strategi yang akan digunakan haruslah didahului dengan SWOT analysis ( strenght, weaknesses, opportunities, and threats ) yang bisa dilakukan dengan menggunakan model competitive advantage-nya Porter. Baca lebih lanjut


Evaluasi dan Konsensus Visi, Misi dan Strategi Perusahaan ( 10/14))

( Merupakan materi ke 10 dari Contoh Kasus : Merancang Balanced Scorecard Pada PT. Bank Syariah ABC )

Dalam tahap awal perancangan BSC haruslah dibentuk tim kerja yang dipimpin oleh Pimpinan dengan anggota dari berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga seluruh bagian dalam perusahaan terwakili. Tim kerja ini akan didampingi dan bekerja sama dengan Tim dari luar perusahaan yang mengerti dan memahami konsep ini secara baik dan benar. Dalam contoh ini Tim kerja dari dalam perusahaan tidak dibentuk, oleh karenanya rancangan ini nantinya diharapkan dapat menjadi model dasar BSC yang dapat diimplementasikan di PT. Bank Syariah ABC atau sebagai contoh bagi perusahaan lain. Baca lebih lanjut


Perancangan Model Dasar BSC untuk PT. Bank Syariah ABC ( 9/14)

( Merupakan materi ke 9 dari Contoh Kasus : Merancang Balanced Scorecard Pada PT. Bank Syariah ABC )

Penerapan sistem manajemen strategis berbasis BSC oleh PT. Bank Syariah ABC dapat digunakan sebagai suatu sistem pengukuran kinerja yang secara terus menerus akan memantau keberhasilan penerapan strategi perusahaan dan mengukur kinerja perusahaan secara komprehensif dan seimbang sehingga kinerja perusahaan setiap saat dapat diketahui secara jelas..

( Bersambung ke 10/14 )